Urtikaria
Definisi
Urtikaria adalah reaksi dari pembuluh darah berupa erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan
menimbul (bentol), berwarna merah, memutih bila ditekan, dan disertai rasa gatal. Urtikaria dapat
berlangsung secara akut, kronik, atau berulang. Urtikaria akut umumnya berlangsung 20 menit sampai
3 jam, menghilang dan mungkin muncul di bagian kulit lain. Satu episode akut umumnya berlangsung
24-48 jam.
Angioedema dapat mucul berupa pembengkakan jaringan dengan batas yang tidak jelas seperti daerah
sekitar kelopak mata dan bibir. Bengkak juga dapat ditemukan pada wajah, badan, genitalia dan
ekstremitas.
Urtikaria merupakan bagian reaksi anafilaksis. Biasanya disebabkan oleh makanan atau obat-obatan
tertentu, infeksi dan stress emosional.
Patogenesis: aktivasi sel mast yang dapat diperantarai IgE (imunologik) maupun non-IgE(non-
imunologik).
Gejala dan tanda
Pada urtikaria, gejala dan tanda yang paling umum adalah gatal dan erupsi pada kulit yang berbatas
tegas dan menimbul (bentol), berwarna merah, dan memutih bila ditekan.
Diagnosis
Pada anamnesis, biasanya ditanyakan riwayat gatal sebelumnya, riwayat atopi dalam keluarga, faktor
lingkungan seperti debu rumah, tungau debu rumah, binatang peliharaan, tanaman, karpet, sengatan
binatang serta faktor makanan termasuk zat warna, zat pengawet dan sebagainya.
Dari pemeriksaan fisik, dapat dilihat lesi-lesi khas pada permukaan kulit.
Pemeriksaan penunjang
Diperlukan pada urtikaria kronik/berulang, tidak diperlukan pada urtikaria akut. Pemeriksaan yang
biasa dilakukan yaitu pemeriksaan urinalisis (mencari fokal infeksi di saluran kemih), feses rutin
(mencari adanya parasit cacing), pemeriksaan darah tepi (LED dapat meningkat), pemeriksaan kadar
IgE total, pemeriksaan hitung eosinofil total (eosinofilia), pemeriksaan uji kulit alergen ,
dermografisme, uji tempel es atau IgE spesifik dan kadar komplemen (C3, C4) untuk mencari kelainan
sistemik yang mendasari urtikaria, pada pasien yang memiliki riwayat angioedema pada keluarga
Gambar. Urtikaria
Tata laksana
Edukasi pasien untuk menghindari pencetus (yang bisa diketahui). Obat opiat dan salisilat dapat
mengaktivasi sel mast tanpa melalui IgE.
Pada urtikaria generalisata mula-mula diberikan injeksi larutan adrenalin 1/1000 dengan dosis 0,01
ml/kg intramuskular (maksimum 0,3 ml) dilanjutkan dengan antihistamin penghambat H1 seperti CTM
0,25 mg/kg/hari dibagi 3 dosis sehari 3 kali yang dikombinasi dengan HCL efedrin 1 mg/tahun/kali
sehari 3 kali. (Lihat penanggulangan anafilaksis). Bila belum memadai ditambahkan kortikosteroid
misalnya prednison (sesuai petunjuk dokter).
Pada urtikaria yang sering kambuh terutama pada anak sekolah, untuk menghindari efek samping obat
mengantuk, dapat diberikan antihistamin penghambat H1 generasi baru misalnya setirizin 0,25
mg/kg/hari sekali sehari.
Sabtu, 17 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar